Panduan Praktis Dan Ringkas Ibadah Umroh (Bagian Satu)
Setiap ibadah yang dilakukan, niat yang mendasari pelaksanaan ibadah tersebut menjadi hal yang sangat penting -selain kaifiat (cara melaksanakan ibadah)- apakah ibadah yang dikerjakan diterima (diridhoi) Allah swt atau tidak. Bila Allah swt ridho maka akan diberikan pahala dan bila tidak maka akan sia-sialah ibadah yang telah dikerjakan. Infaq/sedekah yang diberikan tidak berarti apa-apa untuk kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti walaupun di dunia banyak orang yang memuji atas kedermawanan si pemberi infaq/sedekah dan banyak orang yang terbantu kehidupannya. Tapi apa gunanya semua pujian dan ungkapan terima kasih serta doa dari orang-orang yang dibantu bila di akhirat hidup menderita karena tiadanya ridho/rahmat Allah swt, bahkan mungkin akan bertambah dosa apabila ketidakikhlasan niat ini dibarengi dengan rasa takabur/sombong.
Baca juga: paket umroh bulan januari
paket umroh bulan mei
paket umroh bulan maret
paket umroh bulan april
Begitu pula halnya saat melaksanakan ibadah umroh. Semua persiapan/pengorbanan waktu, tenaga bahkan uang yang dikeluarkan akan menjadi sia-sia belaka. Hanya mendapatkan rasa lelah semata tanpa mendapatkan pahala umroh yang besar. Tidak ada bekas apapun dalam keimanan dan tidak ada perubahan apapun dalam hal ketaatan kepada Allah swt setelah pulang dari ibadah umroh. Padahal kita tahu tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk beribadah umroh. Biaya umroh yang diadakan travel-travel umroh -yang didapat dari situs paket umroh plus turki- bukanlah jumlah yang kecil. Bahkan untuk sebagian orang perlu menabung bertahun-tahun untuk bisa berumroh. Dan tidak sedikit orang yang sudah sangat rindu bertemu Baitullah dan beribadah umroh tapi belum bisa mewujudkannya.
Selain niat yang ikhlas, yang sangat penting untuk diperhatikan saat ibadah umroh agar diridhoi Allah swt adalah cara melaksanakan ibadah umroh. Pastinya tidak bisa semaunya dalam melaksanakannya. Ada aturan/tata cara pelaksanaan umroh dalam ajaran Islam. Bila tidak sesuai dengan aturan/tata caranya, endingnya akan sama, sia-sialah ibadah umroh yang dikerjakan. Insya Allah dalam tulisan ini akan dijelaskan panduan ibadah umroh yang ringkas untuk seri pertama dan dilanjutkan dengan tulisan-tulisan berikutnya.
Sebelum Mengenakan Pakaian Ihram
1- Memotong kuku, menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak dan bulu kemaluan.
2- Disunnahkan untuk mandi termasuk bagi wanita haidh dan nifas.
3- Laki-laki hendaklah melepaskan pakaian yang membentuk lekuk tubuh dan mengenakan pakaian ihram.
4- Wanita hendaklah melepas penutup wajah dan tidak mengenakan sarung tangan.
5- Setelah mandi, laki-laki disunnahkan memakai wewangian di badannya saja. Sedangkan wanita boleh memakai wewangian yang tidak nampak baunya.
6- Setelah melakukan itu semua, hendaklah berniat masuk dalam manasik dengan mengucapkan, “Labbaik allahumma ‘umrah” (Aku memenuhi panggilan-Mu -ya Allah- untuk menunaikan ibadah umrah).
Jika sudah mengucapkan seperti itu, maka sudah disebut berihram sehingga tidak boleh melakukan larangan-larangan ihram. Jika niat tersebut dijadikan setelah shalat wajib, maka itu lebih baik. Jika tidak bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka dilakukan shalat sunnah dua raka’at dengan niatan shalat sunnah wudhu. Sedangkan shalat sunnah ihram seperti yang dilakukan oleh sebagian jama’ah umrah tidaklah ada tuntunannya.
Mengenal Miqot Makaniyah
Miqot makaniyah yaitu tempat mulai berihram bagi yang punya niatan haji atau umroh -seperti yang terdapat pada situs paket umroh bulan desember. Ada lima tempat miqot:
1- Dzulhulaifah (Bir ‘Ali), miqot penduduk Madinah
2- Al Juhfah, miqot penduduk Syam,
3- Qornul Manazil (As Sailul Kabiir), miqot penduduk Najed (Riyadh sekitarnya),
4- Yalamlam (As Sa’diyah), miqot penduduk Yaman,
5- Dzatu ‘Irq (Adh Dhoribah), miqot penduduk Irak.
Itulah miqot bagi penduduk daerah tersebut dan yang melewati miqot itu. Wajib bagi setiap yang ingin melaksanakan haji atau umrah ketika ia melewati miqot tersebut, hendaklah berniat ihram. Jika ada yang melewati miqot tanpa beihram -dengan sengaja-, wajib kembali dan berihram dari tempat tersebut lagi. Jika tidak, maka baginya damm dengan menyembelih satu ekor kambing dan disalurkan pada orang-orang miskin di Makkah.
Di tulisan pertama mengenai panduan ringkas ibadah umroh cukup sekian dulu, insya Allah akan dilanjutkan dengan tulisan-tulisan berikutnya. Intinya ada dua hal penting yang harus dijaga dan diperhatikan agar ibadah umroh diridhoi/diterima Allah swt dan tidak menjadi amalan/pekerjaan yang sia-sia yaitu niat yang ikhlas dan cara melaksanakan yang sesuai dengan ajaran Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat....
(Sumber: Rumaysho.Com)